Cyberbullying, Pengertian – Dampak dan Cara Mengatasinya.
News.Diwarta.com – Di era milenial saat ini, aktivitas sehari-hari kita tidak mungkin bisa lepas dari Internet. Mulai dari bangun tidur, bekerja/sekolah/kuliah, sampai dengan kita beranjak tidur pasti memanfaatkan internet khususnya menggunakan gadget atau ponsel. Penggunaan internet paling banyak digunakan untuk mengakses media sosial. Namun sadarkah kita internet bagaikan pedang bermata dua yang tidak jarang membuat kita melakukan perbuatan negatif di dunia maya. Cyberbullying adalah salah satunya.
Definisi cyberbullying dapat dijabarkan sebagai berikut.
Dilansir dari Indonesiabaik.id, cyberbullying adalah penyalahgunaan internet untuk melecehkan, mengancam, mempermalukan, dan mengejek orang lain.
Menurut situs BSSN.go.id, cyberbullying atau perundungan dunia maya ialah perundungan dengan menggunakan teknologi digital yang dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game dan ponsel. Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.
Cyberbullies adalah sebutan bagi pelaku cyberbullying yang mungkin seusia dengan korban, atau berusia lebih tua daripada korbannya. Namun bila pelaku cyberbullying adalah orang dewasa maka biasa disebut cyberstalking atau cyberharassment.
Dengan kemajuan teknologi digital, kasus cyberbullying di tanah air juga mengalami peningkatan. Data yang diperoleh UNICEF pada tahun 2016, jumlah kasus cyberbullying yang terjadi di indonesia ada sekitar 41 sampai 50 persen remaja dengan usia 13 sampai 15 tahun.
Kenali apa yang termasuk cyberbullying sehingga kita dapat mencegahnya. Berikut beberapa hal yang dapat dikategorikan sebagai cyberbullying:
1. Menyebarkan berita bohong tentang seseorang atau memposting foto yang memalukan tentang seseorang di media sosial
2. Mengatasnamakan seseorang untuk mengirim pesan jahat kepada orang lain
3. Mengirimkan pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting
4. Memberikan komentar dan ujaran-ujaran kebencian di media sosial
5. Hinaan fisik dan SARA (Suku, Ras , Agama dan Antargolongan) di media sosial
6. Menjadi back stander atau ikut memberikan like/komentar dukungan pada postingan cyberbullying.
Dampak cyberbullying bisa jadi lebih dahsyat dan bertahan lama ketimbang bullying karena ketika semua itu terjadi online maka kamu akan merasa seperti diserang dari mana-mana dan seperti tidak ada jalan keluar untuk mengatasinya. Secara Emosional kita korban akan merasa malu, marah, kehilangan semangat, putus asa dan depresi.Secara fisik korban akan mengalami gejala kurang tidur, sakit perut dan sakit kepala. Dalam kasus cyberbullying yang lebih ekstrim, korban dapat melakukan bunuh diri.
Jika anda atau anak anda merasa telah menjadi korban cyberbullying, jangan berlama-lama untuk segera mengatasinya sebelum timbul dampak yang berkelanjutan. Untuk mengatasinya lakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Jangan menanggapi cyberbullying yang dilakukan karena sejatinya cyberbullies sangat mengharapkan korbannya bereaksi atas perbuatan mereka
- Lakukan pemblokiran akun pelaku
- Kumpulkan dan simpan semua pesan sebagai bukti perlakuan cyberbullying untuk kemudian dapat dilaporkan
- Mencari bantuan dari orang yang dapat dipercaya seperti orang tua, anggota keluarga yang lebih dewasa ataupun guru
- Jika aksi pelaku cyberbullying tetap berlangsung, anda bisa melaporkan ke pihak berwajib.
Demikian ulasan tentang cyberbullying, berikan pengertian dan edukasi kepada anak atau orang terdekat anda agar terhindar dari cyberbullying. Semoga kita dapat mengenali, menghindari atau mengatasi cyberbullying di era serba digital ini.