Tag Archives: amazing blitar

Pemkab Gelar Evaluasi Percepatan UHC (Universal Health Coverage) Untuk Kabupaten Blitar

Rapat Evaluasi Percepatan UHC dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Achmad Husein

Blitar- Pemerintah Kabupaten Blitar menyelenggarakan Rapat untuk Evaluasi Percepatan UHC (Universal Health Coverage) di Ruang Rapat Candi Sawentar lantai 1 Kantor Kabupaten Blitar di Kanigoro pada Senin (04/03/2019).

Rapat tersebut dibuka dan dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Achmad Husein, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, BPJS Kesehatan, dan dhadiri oleh seluruh OPD Kabupaten Blitar beserta Camat se-Kabupaten Blitar.

Upaya yang telah dilakukan untuk percepatan UHC adalah:

  1. MoU dengan BPJS Nomor 119/I.22/409.05/108 dan Nomor 414/KTR/VII-04/0518) tanggal 24 Mei 2018 tentang Optimalisasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Mewujudkan Universal Health Coverage di Kabupaten Blitar.
  2. Instruksi Bupati Nomor 91 Tahun 2018 Tentang Optimalisasi Kepersetaan Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Mewujudkan Universal Health Coverage di Kabupaten Blitar
  3. Keputusan Bupati Blitar Nomor 188/510/409.06/KPTS/2018 Tentang Perubahan ke Dua atas Keputusan Bupati Nomor 188/483/409.06/KPTS/2018 Tentang Tim Koordinasi Percepatan Optimalisasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional Mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Blitar
  4. Sosialisasi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) kepada masyarakat
  5. Inventarisasi kader kesehatan
  6. Inventarisasi tenaga non PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Blitar
  7. Padanan data kepesertaan BPJS dan Dispenduk Capil

Evaluasi program UHC tahun 2018 dengan jumlah kepesertaan PBI (Penerima Bantuan Iuran) sebanyak 428.498 orang, non PBI sebanyak 155.522 orang, jumlah yang terdaftar di tempat lain adalah 54.174 orang dengan total sebanyak 638.194 orang atau 51,9% dari jumlah penduduk Kabupaten Blitar.

Dengan hasil evaluasi program UHC tahun 2018 tersebut, diharapkan untuk tahun ini percepetan UHC di Kabupaten Blitar mencapai 90% dari jumlah penduduk Kabupaten Blitar. [NA-Diskominfo]

Gotong Royong Membangun Lingkungan Kabupaten Blitar Sisi Timur Lewat Selorejo Nandur

BLITARKAB. Yayasan Caping Gunung lewat Komunitas Sahabat Menanam bersama Komunitas Pemuda Kreatif (KPK) Kecamatan Selorejo menyelenggarakan Ngopi Bareng sebagai wujud implementasi Program Gotong Royong Membangun Lingkungan dan dilanjutkan dengan penanaman simbolis Pohon Adopsi Tabebuya Pink pada Rabu (27/02/2019). Acara ini bersamaan dengan tasyakuran Kecamatan Selorejo yang ke 26.

Selain perwakilan dari sepuluh (10) Kepala Desa dan aparat terkait di lingkungan Kecamatan Selorejo, ada tiga Dinas yang juga turut hadir, yaitu Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dispasbudpora) Dinas Lingkungan Hidup (DLH), juga Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Blitar.

Dolis Setiawan, selaku perwakilan dari komunitas Sahabat Menanam mengatakan bahwa Selorejo merupakan wajah Blitar timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Untuk itu bersama Komunitas Pemuda Kreatif (KPK) Kecamatan Selorejo berinisiatif mengajak masyarakat Blitar bergotong royong mempercantik halaman depan rumah Blitar dengan menanam pohon Tabebuya pink supaya Blitar bisa benar-benar AMAZING sesuai dengan taglinenya Amazing Blitar.

Dolis juga menjelaskan tentang tujuan mengundang ketiga OPD itu adalah adanya euforia Pariwisata semakin luar biasa, sehingga pendampingan DLH menjadi penting agar pariwisata yang sudah ada dapat tetap menjaga ekosistem lingkungan yang ada juga didukung dengan kampanye menanam ke masyarakat lewat Dinas Kominfo.

Pemberian cindera mata oleh DLH kepada Yayasan Caping

“Misalkan jam kunjung masyarakat di dua pantai yang berbeda. Pantai dengan jam kunjung yang lebih lama berarti membuka peluang untuk meningkatkan ekonomi di sekitar pantai tersebut. Berbeda dengan pantai yang memiliki jam kunjungan lebih pendek. Maka dari itu kami merangkul DLH dan Pariwisata agar wisata dan kelestarian lingkungan tetap berjalan beriringan,” tutur Dolis Setiawan yang pernah mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor Bidang SDA, Lingkungan dan Pariwisata tahun 2018 oleh Kemenpora.

Dalam sambutannya, Kepala DLH Krisna Triamanto mendukung penuh tentang gerakan sahabat menanam yang ada di Selorejo. Gerakan menanam ini dinamakan dengan Selorejo Nandur.

“Selorejo Nandur memiliki dua pengertian, sempit dan luas. Untuk pengertian sempitnya, nandur artinya kita membuat lubang, menanam benih, dan memanennya. Sedangkan dalam arti luas adalah nandur pengertian ke masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan sekitar,” terang Dolis.

Krisna Triatmanto mengatakan, “Untuk desa yang ingin mengikuti kegiatan seperti ini, DLH memiliki program Desa Berseri (Bersih, Sehat, dan Lestari). Jika berkehendak, bisa menghubungi DLH dan kami akan mengirim petugas untuk mendampingi Desa terkait.”

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Eko Susanto menjelaskan bahwa pihaknya selain akan menyiapkan aplikasi tentang gerakan menanam, juga akan terus membangun opini positif yang berkaitan dengan kampanye menanam ke generasi muda atau milenial.

Pemotongan tumpeng oleh Camat Selorejo

“Media sosial memiliki pengaruh besar terhadap kecenderungan anak milenial. Bila kita sebagai orang tua bisa mengarahkan mereka ke hal yang positif, maka menanam bisa menjadi sebuah life style,” terang Eko Susanto di akhir sambutan.

Kegiatan ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh camat dari Kecamatan Selorejo, pemberian cindera mata oleh DLH kemudian penanaman simbolis pohon Tabebuya pink di halaman kantor kecamatan Selorejo untuk Selorejo Nandur. /NA- Diskominfo/

 

Tugas Media Massa Merawat Kebangsaan

Tugas Media Massa Merawat Kebangsaan

Tugas Media Massa Merawat Kebangsaan.Blitar – Peran media massa sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat termasuk di Jawa Timur. Jumlah UMKM di Jatim awalnya 4,2 juta menjadi 12 juta UMKM. Ini berkat dukungan media berbasis digital. Demikian ungkapan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dalam sambutannya pada kegiatan Konvensi Nasional Media Massa yang bertema “ Media Massa di Tengah Terpaan : Winner Take All Market, di Sheraton Hotel, Jumat 8 Pebruari 2019.
Lebih lanjut orang nomor satu di Jawa Timur tersebut juga mengatakan, dengan perkembangan media massa di Jawa Timur, masyarakat Jatim semakin terbuka pemikirannya dan semakin demokratis dalam bermasyarakat. Contohnya, dalam pengambilan keputusan dengan DPRD yang disetujui selalu menggunakan musyawarah mufakat. Untuk diketahui, selama 10 belakangan ini, DPRD dalam mengambil keputusan tidak pernah menggunakan voting.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo menyampaikan, pasca reformasi, media massa bermunculan di Indonesia. Saat ini ada sekitar 47 ribu media massa dengan 43 ribu media online. Sementara yang terdaftar di Dewan Pers sekitar 2400 media massa. Dan kondisi saat ini 51,1 persen mengakases informasi melalui media digital. Padahal, media cyber belum sepenuhnya bisa dipercaya oleh publik karena masih terdapat hoaks. Lima Tahun terkahir ini bermunculan berita hoaks, yang tebar kebencian, fitnah. Sehingga ini menjadi tugas jurnalis untuk mengungkap kebenaran. Kode etik jurnalistik harus dikembalikan, otoritas kebenaran juga harus dikembalikan. Potensi ekonomi kerakyatan berbasis digital harus dipublish dengan baik. Tugas media massa untuk merawat kebangsaa dan media harus independent.
Ditempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menegaskan, profesionalisme jurnalis sangatlah penting. Media digital bisa dimanfaatkan guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
Kegiatan yang berlangung di Sheraton Hotel tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh Menkominfo diikuti oleh Gubernur Jawa Timur, Ketua Umum PWI, Atal S Depari dan penanggung jawab HPN 2019, Margiono serta Ketua Dewan Pers. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, duta besar, unsur media dan humas Kabupaten/Kota seluruh Jawa Timur. Narasumber kegiatan tersebut antara lain, Chairul Tanjung, Dahlan Dahi dari Tribun news. (Humas)