BLITARKAB. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DinKop dan UM) Kabupaten Blitar menyelenggarakan rapat koordinasi membahas persiapan kerjasama MoU Bukalapak Indonesia lewat komunitas Bukalapak Blitar dengan pemerintah Kabupaten Blitar, Launching Kampung Marketing Online di Kelurahan Kaweron Kecamatan Talun, juga Gelar Panggung UKM (Usaha Kreatif Mandiri) di Ruang Perdana Blitar pada hari Kamis (14/02/2019).
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh DinKop dan UM, Dinas Kominfo, Bappeda, DPMPTSP, Dinas Perindag, DInas Porbudpora, Bagian Ekobang, Bagian Humas dan Protokol, Bagian Pemerintahan, Bagian Hukum, Camat Talu, Lurah Kaweron, Komunitas Bukalapak, Sedulur UKM dan USAID JAPRI dengan tiga narasumber, yaitu Kepala Bidang Pemasaran Dinkop UM Drs. Hari Widodo, M.M., Kepala Dinas Kominfo Eko Susanto, ST., MSi., dan Salsabela Fauziah Al Khusna, Community Engagement Officer Regional II Bukalapak Indonesia.
Komunitas Bukalapak tersebar pada 142 Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia. Bukalapak terbagi menjadi tiga regional untuk komunitasnya. Regional I ada di seluruh Sumatera, Jabodetabek dan Jawa Barat. Regional II untuk Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Sedang Regional III meliputi Bali, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Perjalanan Komunitas Bukalapak Blitar berawal dari lima orang yang bertemu di akhir tahun 2016. Di awal tahun 2017, kelima orang itu mendirikan komunitas Bukalapak Blitar. “Tahun pertama komunitas ya masih begitu-begitu saja. Karena orang juga belum terlalu tahu tolak ukur sukses menjadi pelapak itu apa, baru di tahun 2018 mulai banyak perekrutran anggota,” Ungkap Alfian Andri, seorang Ranger, sebutan untuk koordinator lapangan komunitas Bukalapak.
Salsabela mengatakan bahwa untuk saat ini Komunitas Bukalapak Blitar sangat aktif dibandingkan dengan komunitas yang lainnya. “Anggota dari Komunitas Bukalapak Blitar terdiri dari pemuda pemudi yang aktif. Gairah dan aspirasi untuk berprestasi nya tinggi. Dan juga anggota komunitas saling menebar manfaat bagi masyarakat sekitar” ungkapnya. Sebagai Community Engagement Regional II, Salsabela mengaku sudah kali kelima datang ke Blitar. “Kesan saya sih (tentang Blitar) amazing. Amazing banget. Awalnya saya nggak nyangka, karena Blitar itu kotanya kecil dan jauh. Kalau kesini pakai pesawat harus lewat Malang atau Surabaya. Tapi melalui komunitas Bukalapak, kegiatan mereka memberi dampak yang positif, baik sebagai anggota ataupun berdampak bagi orang lain berupa jejaring atau networking.”
Komunitas Bukalapak pernah menjadi jawara Lomba Komunitas kategori komunitas teraktif mengalahkan 141 kota/kabupaten di Indonesia. Selain itu, dari delapan nominasi penghargaan, komunitas Bukalapak Blitar berhasil membawa empat penghargaan pada Kopdar Akbar di Nopember 2018 tahun lalu, yaitu jawara untuk Komunitas teraktif, dua award untuk ranger of the year, dan PIC Liga Komunitas terbaik.
“Ranger jawara waktu itu ada dua orang, yaitu saya dan Rangga. Dan dua-duanya adalah orang Blitar,” terang Alfian. Alfian juga mengatakan bahwa sebenarnya durasi penilaian empat bulan sejak April 2018, dengan kriteria penilaian keaktifan anggota, GMV (Gross Merchandise Value) juga omzet komunitas, dia bersama komunitas Bukalapak Blitar sudah merasa yakin akan menang. “Biasanya kan dimiliki kota besar seperti Jogja atau Bandung, sekarang Blitar,” imbuhnya.
Untuk alasan mengapa Bukalapak Indonesia ingin menandatangani MoU di kabupaten Blitar, Salsabela mengatakan bahwa ada dua point pertimbangan, pertama adalah sebelumnya Provinsi Jawa Timur, lewat Gubernur Karwo sudah menandatangani MoU lebih dahulu, sehingga Blitar menjadi turunannya. Kedua karena komunitas Bukalapak Blitar diketahui sebagai komunitas yang sangat aktif.
“Mereka punya cita-cita ingin menjadikan Blitar sebagai kiblat untuk pemasaran online dan pusat belajar. Kalau ada yang ingin belajar pemasaran online makanya datangnya ke markas. Akhirnya muncul ide markas pemasaran online yang ada di Kaweron, Talun Blitar,” terang Salsabela.
Sampai saat ini banyak orang yang tergabung dengan komunitas Bukalapak Blitar dengan latar belakang berbeda-beda. “Lewat Bukalapak, banyak sekali pelapak Blitar yang akhirnya bisa memberdayakan pemuda sekitar dan menciptakan lapangan kerja baru untuk mereka,” kata Salsabela di penghujung wawancara.
Untuk agenda terdekat, selain persiapan MoU dengan Pemerintah Kabupaten Blitar mereka akan bersiap untuk persiapan ulang tahun komunitas Bukalapak Blitar, juga Launching Kampung Marketing Online di Kaweron, Talun Blitar dan Gelar Panggung UKM (Usaha Kreatif Mandiri) yang melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah dan masyarakat. /NA/