Tag Archives: Bahasa Indonesia

Pengertian Teks Anekdot, Tujuan dan Kaidah Bahasanya

Apa Pengertian Teks Anekdot, Tujuan dan Kaidah Bahasanya?

Pengertian teks anekdot adalah suatu tulisan berisi cerita singkat yang mengandung unsur kelucuan di dalamnya dengan maksud menyampaikan kritikan secara terselubung.

Tak mengherankan jika teks ini sarat akan kalimat sindiran terhadap beberapa polemik yang tengah terjadi di masyarakat, baik dalam bidang layanan publik, lingkungan, politik, sosial, dan aspek lainnya.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Untuk mengenali suatu teks termasuk dalam kategori anekdot atau bukan, Anda bisa mengamatinya berdasarkan beberapa ciri khas berikut ini.

  • Berisikan cerita kerangan yang terlihat seperti perumpamaan. Dalam struktur anekdot umumnya tertulis dalam bentuk narasi, menyerupai dongeng. Selain itu, cerita yang dikisahkan di dalamnya berupa imajinasi semata, atau kadang memang diangkat dari peristiwa nyata dengan sedikit tambahan imajinasi untuk membuatnya lucu sekaligus sarkastik.
  • Menampilkan sosok tokoh ataupun figure yang memang kerap dijumpai dalam kehidupan bermasyarakat, utamanya orang-orang penting. Hal ini karena anekdot memang menyindir kehidupan yang memang terjadi di lingkungan sekitar. Kerap kali pemerintah yang dijadikan objek sindiran untuk mengungkapkan keresahan masyarakat bawah dengan cara yang jenaka.
  • Memiliki sisi humoris, jenaka, dan menggelitik, namun sebenarnya lelucon di dalamnya bermaksud sarkastik. Ya, teks anekdot memang dibuat untuk menyampaikan kritik dengan cara yang tak biasa. Yakni melalui guyonan yang menyindir berkaitan dengan isu-isu yang telah menjelma sebagai sebuah rahasia umum.
  • Mengandung kritikan dan tujuan yang jelas. Memang anekdot diperuntukkan guna menyentil pihak yang dianggap tidak benar dengan cara lucu. Dengan begitu, diharapkan kritik yang disampaikan lebih mengena dan mampu diterima oleh semua pihak.
  • Kerap mengusung karakter tentang hewan ataupun manusia ke dalam ceritanya. Kesemuanya diceritakan serealistis mungkin agar terasa dekat dengan masyarakat, meski kadang terdapat pula bualan di dalamnya.

Tujuan Teks Anekdot

Meski identik dengan alur cerita yang lucu dan menggelitik, anekdot memiliki beberapa tujuan bagi yang bisa memahaminya. Berikut ini tujuan dari dibuatnya anekdot, antara lain;

  1. Untuk menghibur pembaca dengan menyajikan cerita yang ringan dan correlated dengan kehidupan yang ada di masyarakat.
  2. Sebagai media berbagi kisah jenaka untuk mengundang tawa pembaca agar bisa melepas penat.
  3. Sebagai media untuk menyampaikan kritik secara terselubung karena disampaikan dalam balutan cerita yang apik dengan beberapa tambahan kelakar nan menggelitik.
  4. Sebagai gambaran masyarakat dan polemik yang ada saat itu, namun tentu dengan berbagai penyesuaian.
  5. Sebagai sarana edukasi untuk mengenalkan materi baru pada masyarakat awam dengan cara yang santun sekaligus satir, namun tetap bisa diterima oleh masyarakat. Dengan pengemasan cerita yang ringan, tentu hal baru akan mudah dimengerti.
  6. Sebagai sarana memperkenalkan masyarakat agar melek politik. Dengan pendekatan melalui guyonan renyah, tentu poin yang hendak disampaikan lebih bisa diterima dengan baik.

Kaidah Bahasa Teks Anekdot

Dalam menuliskan anekdot, ada kaidah-kaidah yang kerap digunakan oleh sang penulis. Beberapa di antaranya adalah;
1. Menggunakan latar waktu di masa lampau. Tak mengherankan karena banyak anekdot ini menggunakan perumpamaan dalam tekniknya bercerita. Dengan begitu, sentilan mengenai keadaan di masa sekarang dan tempo dulu menjadi makin kentara, terlebih jika membandingkan keduanya.

2. Kerap menggunakan kata penghubung alias konjungsi. Hal ini akan mempererat hubungan antar-kalimat dan antar-paragraf hingga cerita bisa menjadi satu kesatuan utuh.

3. Terdapat beberapa kalimat imperatif di dalamnya, entah dalam percakapan/ dialog maupun narasi. Keberadaan kalimat bernada menyuruh ini adalah untuk membuat pihak lain melakukan kemauan kita.

4. Menggunakan beberapa pernyataan retorik. Artinya, kalimat pertanyaan yang disampaikan di dalamnya kadang bersifat umum dan si penanya pun sebenarnya sudah tahu jawabannya namun tetap menanyakannya. Contohnya ‘Sekarang apa kamu merasa bahagia setelah bergelimang harta sementara ibumu menderita seperti itu?’

5. Menggunakan verba di dalamnya. Penggunaan kata kerja atau verba ini tentu merupakan syarat wajib untuk membentuk satu kalimat utuh dalam cerita.

6. Menggunakan kata seru.

Struktur Teks Anekdot

Sebagai salah satu cerita yang menghibur, teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut;

  1. Abstraksi, yakni bagian yang menjadi awal atau pengenalan teks tersebut. Seperti prolog, abstraksi berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum agar pembaca tidak kebingungan.
  2. Orientasi, di bagian ini pembaca akan diperkenalkan dengan awal peristiwa tersebut, bagaimana kejadian dan latar belakangnya. Orientasi merupakan pengantar cerita.
  3. Krisis, merupakan bagian pokok yang berisikan permasalahan utama dengan konflik yang telah memuncak.
  4. Reaksi, yakni bagian yang berisi penyelesaian masalah dengan menggunakan teknik yang unik dan berbeda.
  5. Koda, merupakan bagian penutup untuk mengakhiri cerita pada teks tersebut

Pengertian Definisi dan Ciri-cirinya

Pengertian Definisi adalah sebuah arti, bisa juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Pengertian lain dari Definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.

Apa yang dimaksud dengan definisi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi adalah kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas.

Apa tujuan dari definisi?

Tujuan utama mendefinisikan adalah untuk memberi batasan atau makna pada sebuah istilah sehingga menghasilkan kesepakatan untuk masyarakat secara global.

Beberapa orang juga bertanya terkait beberapa definisi seperti berikut:
Apa Ciri-ciri definisi?

APa yang dimaksud Definisi formal?

Apa Definisi paradigmatis?

Apa Definisi luas?

Bagaimana cara menemukan / menentukan ide pokok?

Ide Pokok Bacaan adalah gagasan utama yang menjadi inti dari pengembangan sebuah bacaan. Ide pokok bacaan disebut juga kalimat utama. Namun, tidak semua bacaan memiliki ide utama di kalimat pertama. Ada yang meletakan kalimat utama di tengah paragraf, ada pula di akhir paragraf. Pada umumnya, ide pokok bacaan dapat ditemukan dengan mudah saat membaca secara keseluruhan paragraf.

Apa yang dimaksud dengan paragraf?
Paragraf merupakan satu kesatuan pikiran yang dituangkan dalam kalimat atau kumpulan kalimat yang saling berkaitan satu sama lainnya membentuk satu ide pokok. Biasanya, paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang panjang.

Cara Menentukan Ide Pokok

  • Membaca teks bacaan dengan seksama, intensif, dan cermat isi paragraf.
  • Mencari kalimat utama dari bacaan yang diberikan.
  • Mengubah kalimat utama tersebut menjadi kalimat yang lebih kompleks.
  • Tandai informasi penting yang sesuai dengan bahasan pada kalimat utama pada bacaan.

Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf

  • Membaca keseluruhan isi teks bacaan.
  • Menemukan kalimat utama tiap paragraf. Kalimat utama bisa terletak di awal, akhir, dan campuran (awal dan akhir).
  • Menentukan inti bahasan dari kalimat utama tersebut yang bisa dijadikan gagasan pokok/ide pokok.

Ciri-ciri ide pokok dalam Paragraf
Pada umumnya, ide pokok bacaan dapat ditemukan dengan saat sedang membaca secara keseluruhan paragraf. Untuk menemukan / menentukan ide pokok dalam paragraf dapat dilakukan dengan 5 ciri ide pokok bacaan sehingga kita dapat dengan mudah mengidentifikasinya ketika membaca.

  • Mengandung inti persoalan yang sedang dibahas
  • Topik dinyatakan secara eksplisit ketika membacanya
  • Dituangkan dalam satu kalimat utama
  • Diikuti oleh kalimat pengembang atau penjelas
  • Dapat diidentifikasi dengan mudah

Dalam menentukan ide pokok paragraf, 2 hal penting yang harus dilakukan adalah memastikan jenis paragraf dan menemukan kata kunci pada paragraf yang sedang dibaca.

1. Memastikan jenis paragraf yang kamu baca

Dalam teori, paragraf memiliki tiga jenis yang berbeda. Agar lebih memahaminya, berikut Popbela tuliskan secara singkat.

    • Paragraf induktif; Jenis paragraf ini menunjukan bahwa gagasan utama berada di akhir paragraf.
    • Paragraf deduktif; Sementara itu untuk jenis paragram deduktif, kalimat utama berada di awal paragraf.
    • Paragraf campuran; Jenis paragraf ini berarti gagasan utama berada di awal dan akhir paragraf.

Dengan membaca secara keseluruhan, maka dapat dipastikan dengan mudah di mana letak kalimat utamanya sekaligus menentukan jenis paragraf yang sedang dibaca.

2. Temukan kata kunci
Ide pokok bacaan tentu mengandung kata kunci. Sebab, kata kunci tersebut jadi landasan utama pengembangan tulisan menjadi bacaan yang utuh dan runut. Penulis biasanya akan menuliskan kata kunci di sepanjang tulisan untuk menegaskan bahwa tulisan tersebut memang benar-benar membahas tentang satu topik tersebut saja.

Ciri-ciri Kalimat Efektif Beserta Contohnya

Ciri-ciri Kalimat Efektif Beserta Contohnya – Untuk menggunakan kalimat efektif dengan baik, sebaiknya kita harus mengetahui ciri-ciri kalimat efektif. Seperti diketahui bahwa kalimat efektif memiliki lima ciri, yaitu kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, dan kesejajaran. Berikut penjelasan ciri-ciri kalimat efektif dalam suatu paragraf:

  • Kelugasan: Informasi yang disampaikan dalam kalimat adalah pokok atau yang penting saja.
  • Ketepatan: Ciri-ciri kalimat efektif yakni ketepatan, artinya informasi yang disampaikan harus jitu atau tepat sasaran sehingga dibutuhkan ketelitian. Kalimat yang tidak tepat akan menimbulkan multitafsir sehingga menyebabkan keambiguan atau makna lebih dari satu, menjadi kabur, bahkan meragukan.
  • Kejelasan: Kalimat harus memiliki struktur yang jelas sehingga memudahkan orang memahami makna yang terkandung di dalamnya. Struktur yang dimaksud adalah penempatan S-P-O-K dan penggunaan penghubung atau konjungsi dalam kalimat majemuk.
  • Kehematan: Informasi yang disampaikan dalam kalimat harus cermat, tidak boros, dan perlu kehati-hatian. Maka dari itu, usahakan untuk menghindari bentuk-bentuk yang
    bersinonim.
  • Kesejajaran: Bentuk dan struktur dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal bentuk, kesejajaran terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran ada pada klausa-klausa yang mengisi kalimat majemuk.

Pengertian dan Bagian-bagian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Contoh : Paragraf deduktif, Tidur merupakan keadaan dimana makhluk hidup beristirahat secara alami. Pengertian paragraf dari beberapa ahli antara lain, paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya Ramlan (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2010: 23).

Satu paragraf terdiri atas minimum satu kalimat dan maksimum tidak terbatas. Penggunaan satu paragraf satu kalimat biasa digunakan dalam penulisan jurnalistik atau di media massa, baik cetak maupun online. Sementara untuk paragraf yang tidak terbatas cenderung ditemukan dalam penulisan karya ilmiah. Pengertian Paragraf adalah kumpulan kalimat yang biasanya mempunyai satu ide pokok dan cara penulisannya sedikit menjorok ke bagian dalam atau menggunakan garis baru. Paragraf terdiri dari beberapa jenis, mulai dari jenis paragraf berdasarkan isinya fungsinya dan juga peletakan gagasan utama dari sebuah tulisan.

Paragraf adalah suatu rangkaian kalimat yang memiliki suatu gagasan utama. Dalam artikel ataupun model tulisan lainnya, teman-teman pasti sudah tidak asing menemui rangkaian paragraf yang berisi tentang keseluruhan isi dari tulisan tersebut. Terdapat berbagai jenis paragraf, yang diklasifikasikan menurut letak gagasan utamanya dan menurut tujuannya.

Jenis Paragraf Menurut Letak Gagasan Utama
Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

Pengertian Paragraf Deduktif
Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian kalimat. Biasanya, pada paragraf deduktif, gagasan utamanya berada di kalimat pertama. Sementara itu, kalimat-kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung gagasan utama yang telah dipaparkan di awal.

Pengertian Paragraf Induktif
Berkebalikan dengan yang sebelumnya, gagasan utama pada jenis paragraf induktif baru bisa ditemukan di bagian akhir dari rangkaian kalimat dan lebih sering berada di kalimat terakhir. Gagasan utama di akhir ini bersifat menyimpulkan inti dari kalimat-kalimat penjelas yang berada di kalimat sebelumnya.

Pengertian Paragraf Campuran
Yang dimaksud paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang berada di awal dan akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya berupa inti pikiran dari paragraf tersebut. Sementara itu, di bagian akhir kembali ditekankan mengenai gagasan utama dengan kalimat yang mungkin saja berbeda dari kalimat gagasan utama di awal.

Jenis Paragraf Menurut Tujuannya
Isi dari paragraf tentunya memiliki berbagai tujuan. Ada yang sifatnya memaparkan, mengajak, mendebat, dan lain-lain. Berdasarkan tujuan dari isinya, paragraf dapat dikelompokkan menjadi lima jenis.

Pengertian Paragraf Narasi
Isi dari jenis paragraf ini bersifat menceritakan suatu hal secara kronologis. Untuk yang bersifat naratif, tiap kalimatnya disusun secara runtut sehingga memudahkan pembaca membayangkan kejadian atau peristiwa yang tengah diceritakan. Karena sifatnya yang “bercerita”, pembaca akan menemukan sudut pandang dalam kalimat-kalimat di paragraf tersebut. Jenis ini biasanya dijumpai pada cerpen, novel, ataupun prosa bebas lainnya.

Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk memaparkan fakta-fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-tulisan eksposisi cenderung bersifat ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi yang detail kepada pembaca. Ciri-cirinya adalah memiliki fakta yang jelas dari berita ataupun penelitian dan tidak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model seperti ini cenderung dijumpai pada artikel-artikel berita.

Pengertian Paragraf Argumentasi
Jenis paragraf yang bertujuan memberikan pandangan kepada para pembacanya ini tidak hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dalam isinya, namun juga memberikan pendapat-pendapat dari sang penulis. Jadi, data maupun fakta hanyalah pelengkap dari opini sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi, akan dijumpai kesimpulan dari rentetan pendapat penulis di dalam rangkaian kalimat tersebut. Kesimpulan tersebut cenderung diletakkan di akhir paragraf.

Paragraf Persuasi
Hampir sama dengan paragraf argumentasi, paragraf persuasi biasanya menampilkan pendapat-pendapat dari sang penulis terhadap suatu berita atau isu tertentu. Perbedaannya, kalimat-kalimat yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca ini cenderung mengandung kata-kata ajakan atau imbauan, seperti ayo dan mari. Kata dan gaya bahasa yang digunakan pun dipilih yang semenarik mungkin untuk semakin meyakinkan pembaca atas ajakan tersebut.

Paragraf Deskripsi
Jenis paragraf yang satu ini bertujuan membuat pembaca dapat merasakan ataupun membayangkan hal yang dideskripsikan secara jelas dan nyata, seolah-olah pembaca dapat melihat, mendengar, ataupun mencecap objek yang dijelaskan tersebut. Karena itulah, isinya merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang disusun dalam kalimat-kalimat.

Pengertian Definisi dan Contohnya

(Pengertian Definisi) – Definisi adalah suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Ada berbagai jenis definisi, salah satunya yang umum adalah definisi perkataan dalam kamus (lexical definition). Selain itu, definisi dapat diartikan sebagai rumusan mengenai ruang lingkup dan ciri-ciri sebuah konsep yang menjadi bahan utama pembicaraan atau studi.

Arti Definisi adalah sebuah batasan atau arti, bisa juga dimaknai dengan kata, frasa, atau kalimat yang bermakna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Definisi dikategorikan dalam 3 hal yaitu:

  • definisi nominalis
  • definisi realis
  • definisi praktis

Apa itu Definisi? Definisi adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, karena dengan genera suatu barang atau benda akan mudah dikenal, termasuk kelompok apa, dan dengan menyebutkan differentia kita akan sampai pada pengertian kata yang kita definisikan. Dengan menggunakan contoh diatas, maka dapat kita lihat bahwa Ayah merupakan definiendum sedangkan orang tua laki-laki adalah definiens, yang bisa kita bedakan menjadi orang tua sebagai genera dan laki-laki sebagai differentia.

  • Definisi adalah suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah kata atau frase (Solomon, hal.234)
  • Definisi adalah sebuah penjelasan tentang arti sebuah kata (Rescher, hal.30). Penjelasan harus membuat jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi berhubungan dengan kata bukan benda.
  • Definisi adalah perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang menerangkan ‘apa sebenarrnya suatu hal itu’ sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain. (Poespoprodjo, hal. 67)

Tujuan definisi adalah untuk memberi sebuah batasan atau sebuah makna pada sebuah istilah sehingga dapat menghasilkan kesepakatan bagi masyarakat secara global. Salah satu syarat membuat definisi adalah harus menyatakan karakteristik penting dari apa yang akan dijelaskan serta karakteristik khusus atau penting.

Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa Definisi mempunyai tugas untuk menetukan batas suatu pengertian dengan tepat, jelas dan singkat. Maksudnya menentukan batas-batas pengetian tertentu sehingga jelas apa yang dimaksud, tidak kabur dan tidak dicampuradukkan dengan pengertian-pengertian lain, maka definisi yang baik harus memenuhi syarat:

  1. Merumuskan dengan jelas, lengkap dan singkat semua unsur pokok (isi) pengertian tertentu.
  2. Yaitu unsur-unsur yang perlu dan cukup untuk mengetahui apa sebenarnya barang itu (tidak lebih dan tidak kurang).
  3. Sehingga dengan jelas dapat dibedakan dari semua barang yang lain.

Setiap definisi harus mempunyai 2 bagian, yaitu:

  1. Sesuatu yang akan didefinisikan, yang dikenal dengan istilah definiendum
  2. Penjelasan yang menjelaskan sesuatu tersebut, yang dikenal dengan istilah definiens

Contoh definisi:

Contoh: ayah = orang tua laki-laki

Dalam setiap definisi terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

  1. genera (genus), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah jenis
  2. differentia (difference), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah sifat pembeda

Jadi dalam mendefinisikan suatu kata adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya. Genera kita sebut untuk mendekatkan pikiran kita, karena dengan genera suatu barang atau benda akan mudah dikenal, termasuk kelompok apa, dan dengan menyebutkan differentia kita akan sampai pada pengertian kata yang kita definisikan.

Dengan menggunakan contoh diatas, maka dapat kita lihat bahwa Ayah merupakan definiendum sedangkan orang tua laki-laki adalah definiens, yang bisa kita bedakan menjadi orang tua sebagai genera dan laki-laki sebagai differentia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Apa yang dimaksud dengan definisi adalah diartikan sebagai rumusan mengenai ruang lingkup dan ciri-ciri sebuah konsep yang menjadi bahan utama pembicaraan atau studi. Adapun jenis-Jenis definisi adalah sebagai berikut:

  • Definisi Nominal – Definisi nominal adalah sebuah kerangka definisi yang sangat sederhana dan hanya sementara, karena pada ini menjelaskan arti dari etimologis atau sinonim dengan beberapa konsep yang akan dijelaskan.
  • Definisi Formal – Definisi formal adalah sebuah kerangka dari terminologis yang berdasarkan dengan logika yang formal dibeberapa unsur sehingga hal ini akan mempunyai struktur pada bentuk fitur yang paling sempurna.
  • Definisi Operasional – Definisi operasional adalah sebuah kerangka dari sebuah istilah yang menyughukan langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan atau menggunakan metode pengukuran dan memberikanhasil yang akan diamati dengan sifat kuantitatif.
  • Definisi Paradigmatis – Definisi paradigmatis adalah sebuah kerangka yang bertujuan untuk mempengaruhi pola pikir orang-orang berdasarkan dari jenis pendapatan dan nilai tertentu sehingga jenis ini bisa mengatur sesuai dengan definisi.
  • Definisi Secara Luas – Definisi luas adalah sebuah kerangka yang mempunyai batasan paragraf yang akan diperlukan untuk konsep yang rumit sehingga bisa di diartikan dalam kalimat yang pendek.

Syarat-Syarat Dalam Membuat Definisi – Pengertian Definisi Menurut Soedjadi adalah Konsep berarti sebuah ide abstrak yang memungkinkan bisa di gunakan demi keperluan klasifikasi atau penggolongan yang secara umum dapat di tuangkan pada suatu istilah atau suatu rangkaian kata (lambang bahasa).

  • Harus menyatakan karakteristik penting dari apa yang akan dijelaskan serta karakteristik khusus atau penting.
  • Haruslah persamaan makna dengan hal-hal yang memiliki makna, yang berarti bahwa ruang lingkup makna tidak terlalu sempit atau terlalu luas.
  • Harus menghindari pernyataan yang mengandung istilah yang memiliki makna, yang berarti tidak boleh berbelok, tidak boleh rumit secara langsung atau tidak langsung pada subjek yang didefinisikan.
  • Itu harus dinyatakan sebanyak mungkin dalam formulasi positif, sebisa mungkin menghindari pernyataan negatif.
  • Itu harus dinyatakan dengan tepat, singkat dan jelas, dengan perkecualian kata-kata yang kabur dan ambigu, tidak bisa menggunakan bahasa kiasan. Karena, tujuan melakukannya dari suatu istilah adalah untuk memberikan penjelasan dan menghilangkan makna ganda, kemudian menggunakan istilah yang samar atau ambigu dapat menghalangi niat.

Pengertian Ejaan Baku dan Tidak Baku beserta Contohnya

(Pengertian Ejaan Baku dan Tidak Baku beserta Contohnya) – Ejaan baku adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah. Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul:

  • apotik : apotek
  • atlit : atlet
  • azas : asas
  • azasi : asasi
  • bis : bus
  • do’a : doa
  • duren : durian
  • gubug : gubuk
  • hadist : hadis
  • ijin : izin
  • imajinasi : imaginasi
  • insyaf : insaf
  • jaman : zaman
  • kalo : kalau
  • karir : karier
  • kongkrit : konkret
  • nomer : nomor
  • obyek : objek
  • ramadhan : ramadan
  • rame : ramai
  • rapor : rapot
  • sentausa : sentosa
  • trotoar : trotoir

Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan / eyd :

  • kreatifitas : kreativitas
  • kreativ : kreatif
  • aktifitas : aktivitas
  • aktiv : aktif
  • sportifitas : sportivitas
  • sportiv : sportif
  • produktifitas : produktivitas
  • produktiv : produktif

Cara Menulis Petunjuk Pemakaian

(Cara Menulis Petunjuk Pemakaian) – Pada setiap kemasan produk (khususnya obat) tentu ada petunjuk pemakaian produk tersebut. Misalnya, pada label botol obat tertulis:

Aturan pemakaian

a. Usia < 5 tahun: 3 x sehari sendok makan.

b. Usia 5-10 tahun: 3 x sehari 1 sendok makan

Artinya pemakaian obat tersebut untuk anak usia di bawah 5 tahun, sehari minum 3 kali, setiap kali minum 1 sendok makan. Adapun untuk anak usia 5 – 10 tahun, sehari minum 3 kali, setiap kali minum 1 sendok makan.

Petunjuk pemakaian sebuah produk atau barang dimaksudkan agar orang yang akan menggunakan barang tersebut mengerti langkah-langkah atau cara penggunaan barang tersebut.

Petunjuk pemakaian ini sangat penting jika anda memiliki produk yang harus mengikuti suatu petunjuk penggunaan. Oleh sebab itu perlu diperhatikan dengan baik cara penulisan petunjuk pemakaian / petunjuk kegunaan tersebut supaya tidak menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan.

Cara menentukan unsur instrinsik dalam Dongeng

(Cara menentukan unsur instrinsik dalam Dongeng) – Cerpen atau cerita pendek dan dongeng terbentuk dari unsur-unsur intrinsik. Berikut ini merupakan unsur-unsur intrinsik pembentuk sebuah dongeng dan cerpen:

  • Tokoh; Tokoh adalah orang atau subjek yang menjadi pelaku atau pemeran dalam cerita atau dongeng.
  • Watak; Watak merupakan sifat atau ciri pelaku dari setiap pelaku dalam cerita atau dongeng.
  • Latar atau setting; Latar atau setting adalah tempat, waktu, situasi dan kondisi yang mendukung didalam suatu cerita atau dongeng.
  • Amanat; Amanat adalah pesan yang disampaikan kepada pembaca secara implisit/eksplisit dari sebuah cerita.
  • Alur (plot); Alur (plot) merupakan susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur meliputi beberapa tahap, yaitu pengantar, penampilan masalah, puncak ketegangan (klimaks), ketegangan menurun (antiklimaks), penyelesaian, dan perwatakan, serta amanat.

Cara Menulis Ringkasan atau Rangkuman

(Cara Menulis Ringkasan atau Rangkuman) – Ringkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Bagi anda yang sudah terbiasa membuat ringkasan / rangkuman, mungkin kaidah yang berlaku dalam menulis ringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meskipun demikian, tentu perlu diberikan beberapa patokan sebagai pegangan dala menyusun ringkasan.

Berikut ini merupakan beberapa pegangan yang dapat dipergunakan untuk menulis ringkasan yang baik dan teratur.
a. Membaca paragraf
Membaca paragraf yang akan dirangkum atau di ringkas berulangkali dapat mengetahui isi inti dari paragraf tersebut secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membaca intensif.
b. Mencatat gagasan utama
Jika maksud utama sudah tertangkap atau sudah diketahui, segera catatlah gagasan utama tersebut sehingga pokok-pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun sebuah ringkasan.

Diharapkan setelah mengetahui cara merangkum atau cara membuat ringkasan suatu materi anda dapat menerapkannya dalam merangkup suatu bacaan, paragraf atau sesuatu hal yang perlu di rangkum untuk mempermudah pembelajaran dan belajar.