Tag Archives: Biologi

Pengertian Daging Dalam Bahan Pangan

(Pengertian Daging Dalam Bahan Pangan) – Daging adalah bahan pangan yang sangat dibutuhkan tubuh, dimana dalam daging terkandung banyak gizi dan dalam daging memiliki mutu protein yang tinggi, pasalnya pada daging terdapat kandungan asam amino esensial lengkap dan seimbang.

Protein yang terdapat pada daging lebih mudah dicerna oleh pencernaan daripada protein yang berasal dari nabati. Tak hanya itu, bahan pangan ini juga memiliki beberapa jenis vitamin dan mineral.

Berikut ini adalah beberapa hewan penghasil daging:

  • Sapi
  • Domba
  • Kambing
  • Kerbau

Daging diketahui dapat memenuhi kebutuhan tubuh manusia akan zat-zat protein dan gizi dimana protein dalam daging mengandung susunan asam amino yang lengkap. Daging juga didefinisikan sebagai otot (urat daging) yang melekat pada kerangka.

Pigmen dan zat warna sebagai komponen Bahan Makanan

(Pigmen dan zat warna sebagai komponen Bahan Makanan) – Pigmen merupakan faktor yang dapat menyebabkan adanya warna dalam bahan makanan, sebagai contoh klorofil, klorofil adalah zat yang memberikan warna hijau pada sayuran, akroten yang menyebabkan warna jingga pada sayuran wortel dan jagung, sedangkan likopen merupakan penyebab warna merah pada semangka dan tomat.

Pigmen sendiri sangat peka oleh pengaruh-pengaruh kimia, mekanik sebelum, fisik selama terjadi proses pengolahan makanan seperti halnya penggunaan suhu tinggi, penumbukan, penggilingan, pencacahan dan sebagainya yang dapat mengakibatkan warna bahan makanan berubah, perubahan tersebut dikarenakan telah terjadi kerusakan pada pigmen bahan makanan.

Air merupakan salah satu dari berbagai komponen yang terdapat dalam bahan makanan. Dimana, bahan makanan segar memiliki kandungan air 70% atau lebih. Sifat air yang dapat mempengaruhi tekstur bahan makanan menjadikannya memiliki peranan penting dalam mempertahankan mutu dari bahan makanan tersebut, hal ini dikarenakan air adalah zat cair yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi-reaksi.

Lemak dan Minyak: Mentega putih atau Shortening

(Lemak dan Minyak: Mentega putih atau Shortening) – Shortening merupakan lemak padat yang memiliki sifat plastis, kestabilan tertentu dan pada umumnya berwarna putih dari proses Hidrogenasi / pencampuran dua atau lebih lemak.

Pada umumnya mentega putih terbuat dari minyak nabati seperti minyak biji kapas, minyak kacang tanah, minyak kacang kedele dan sebagainya. Pembuatan kue atau cake yang dipanggang berfungsi untuk memperbaiki cita rasa, menjaga tekstur, menjaga struktur, keempukan serta untuk memperbesar volume kue / roti.

Beberapa hal yang dapat merusak lemak antara lain:
1. Penyerapan bau
Lemak memiliki sifat mudah menyerap bau. Apalagi jika bahan pembungkus bisa menyerap lemak dengan cepat, lemak yang terserap tersebut akan teroksidasi oleh udara, sehingga rusak dan berbau. Bau dari bagian lemak yang telah rusak tersebut akan diserap oleh lemak yang terdapat dalam bungkusan, sehingga mengakibatkan seluruh lemak menjadi rusak.

2. Hidrolisis
Lemak akan terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol ketika bercampur dengan air. Hidrolisis ini akan lebih cepat terjadi ketika bercampur dengan basa, enzim-enzim dan asam. Lemak yang memiliki kandungan asam lemak rendah (kurang dari C14) seperti yang terdapat pada minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan mentega dapat menurunkan mutu minyak asap pointnya menurun, lebih banyak menyerap minyak, bahan menjadi coklat.

3. Oksidasi dan ketengikan
Pada dasarnya kerusakan paling utama disebabkan karena bau dan rasa yang tengik, sehingga disebut sebagai proses ketengikan. Ketengikan disebabkan karena oksidasi radikal asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam lemak.
Oksidasi diawali dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bisa mempercepat reaksi tersebut seperti panas, cahaya, logam berat (Cu, Fe, Co dan Mn), peroksida lemak dan enzim-enzim lipoksidase.

Reaksi-reaksi dari oksidasi bisa menyebabkan kerugian dikarenakan:

  • lemak/minyak mengalami kemunduran mutu (ketengikan)
  • penurunan umur simpan
  • produk oksidasi bersifat toksik bagi hewan percobaan
  • potensi nilai gizi menurun

Proses oksidasi juga memiliki dampak yang menguntungkan, seperti halnya:

  • pada pembuatan keju yang menghasilkan flavor
  • teknologi penggorengan dalam tingkat oksidasi tertentu dapat menghasilkan cita rasa
  • dapat menimbulkan Arterosklerosis dimana kandungan lemak sangat tinggi serta kolesterol dan trigliserida dalam darah.

Komposisi, sifat lemak dan minyak

(Komposisi, sifat lemak dan minyak) – Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dalam tubuh, lemak jika dikonsumsi dengan bijak dapat menjaga kesehatan tubuh manusia. Lemak dalam tubuh manusia juga memiliki peranan yang penting, dimana lemak membantu tubuh dalam mencukupi kebutuhan energi.

Lemak merupakan bahan padat dalam suhu kamar, lemak ini mempunyai komposisi asam stearat dan asam palminat yang memiliki titik lebur lebih tinggi, lemak ini juga disebut sebagai asam lemak jenuh.

Untuk memperoleh lemak padat (lemak jenuh) diawali dengan penggunaan minyak yaitu “hidrogenasi“, hidrogenasi adalah suatu proses penambahan asam lemak tak jenuh dengan hidrogen, sehingga menghasilkan kejenuhan.

Sifat-sifat penting dalam lemak:

  • Pada pemanasan tertentu akan terjadi pencairan secara perlahan
  • Jika dipanaskan secara berlebihan, pada awalnya akan mengeluarkan asam yang disusul dengan memijar dan akhirnya terbakar.
  • Dengan udara dan air akan terbentuk emulsi, globula lemak akan muncul pada sejumlah air yang besar, seperti yang terjadi pada santan dan susu. Sedangkan droplet air akan timbul pada beberapa lemak misalnya dalam mentega.
  • Sebagai bahan pelicin dalam makanan. Ketika makan roti akan lebih mudah ditelan jika diberi olesan lemak.
  • Sebagai shortening agent, dimana jika lemak bercampur dengan protein dalam daging akan dapat mengempukkan (melunakkan) daging.

Pengertian lemak dan minyak dalam bahan pangan

Lemak dan minyak adalah zat makanan yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Disamping itu lemak dan minyak juga menjadi sumber energi yang efektif jika dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Lemak dan minyak banyak terdapat pada hampir setiap bahan pangan dengan kandungan yang berbeda-beda.

Beberapa hal yang perlu diektahui mengenai lemak dan minyak adalah:

  • Molekul lemak yang khas terdiri dari gliserol yang berkombinasi dengan tiga molekul asam lemak.
  • Sebagai penghasil kalori terbesar daripada protein, karbohidrat. Lemak merupakan 2 perempat kali kalori protein dan karbohidrat pada berat kering yang sama.
  • Tidak larut dalam air
  • Merupakan zat yang licin
  • Memiliki rasa pangan lebih baik, cita rasa dan keharuman pada makanan.
  • Selama dalam proses pencernaan: lemak tinggal dalam perut lebih lama dari protein dan karbohidrat sehingga terasa kenyang lebih lama.
  • Mengandung pengemulsi lipid (fosfolipid)
  • Carier yang memudahkan absorbsi vitamin : A,D,E, K
Lemak dan minyak

Pengetahuan Pangan: Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber kalori utama untuk seluruh manusia, terutama di beberapa negara yang tengah berkembang. Karbohidrat memiliki peranan penting untuk menentukan karakteristik bahan makanan, seperti halnya: tekstur, rasa, warna.

Pada tubuh manusia terdidi dari beberapa asam amino serta sebagian gliserol lemak. Namun, sebagian besar dari bahan makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang karbohidrat, berikut ini merupakan jenis-jenis karbohidrat:
1. Monosakarida
(Glukosa, Fruktosa dan Galaktosa)
Sumber glukosa:
Sari buah dan tanaman, sering terdapat dengan gula lain, madu.
Terbentukd ari hidrolisis sukrosa, maltosa dan laktosa.
Glukosa: penting, kh utama yang diangkut dalam darah yang nantinya dibakar untuk menghasilkan panas tubuh dan energi.

Sumber Fruktosa:
Sari buah dan tanaman, madu, sering terdapat dengan gula lain
Terbentuk dari hidrolisis sukrosa

Sumber Galaktosa:
Tidak terdapat di alam bebas
Terbentuk dari hidrolisis laktosa atau glukosa

Pengetahuan Pangan: Protein (Fungsi dan Sifat Protein)

Pengetahuan Pangan: Protein (Fungsi dan Sifat Protein) – Protein merupakan salah satu zat bio-makromolekul yang memiliki peranan penting terhadap makhluk hidup. Secara garis besar, protein berfungsi sebagai bahan struktural serta sebagai mesin pekerja dalam tingkat molekular.

Molekul protein terdiri dari hydrogen, oksigen, nitrogen dan atom karbon. Pada dasarnya protein banyak mengandung sulfur (belerang) dan fosfor atau elemen lain.

Beberapa Fungsi Protein adalah sebagai berikut:

  • Sumber energi
  • Zat pembangun, dimana protein memiliki peran untuk mempertahankan jaringan yang telah ada dan membentuk jaringan baru jika terjadi kerusakan dalam jaringan.
  • Zat pengatur, protein juga berperan untuk mengatur keseimbangan cairan dalam pembuluh darah dan jaringan. Sifat amfoter dalam protein ketika bereaksi dengan asam basa dapat mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
  • Sebagai enzim, enzim dari protein ini merupakan reaksi biologis yang dipercepat oleh suatu senyawa makromolekul spesifik.
  • Alat penyimpanan dan pengangkut. Banyak molekul dengan kandungan BM kecil serta beberapa ion diangkut atau dipindahkan oleh protein tertentu. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut oksigen dalam eritrosit sedangkan mioglobin berperan untuk mengangkut oksigen dalam otot.

Sifat Protein:

  • Bisa berubah tidak hanya dengan zat kimia, namun juga dengan pengaruh fisik. Protein dapat dalam ratuan dan dapat diubah menjadi pengendap atau gel, perubahan ini terdapat dalam prinsip pembuatan tahu dari kedele.
  • Protein bisa dirusak oleh panas yang berlebihan, pengadukan yang berlebihan terhadap solusi protein, bahan kimia dan adanya penambahan asam serta basa. Hal ini dicontohkan pada Susu yang diberi asam dan dipanaskan, sehingga akan mengalami koagulasi yang nantinya protein akan mengendap serta membentuk “Choose curd”.
  • Protein dalam larutan dapat membentuk film atau selaput. Ketika putih telur dikocok, selaputnya akan menghalangi keluarnya udara, sehingga dapat membentuk busa, namun jika dikocok berlebihan akan rusak yang mengakibatkan udara keluar dan busa tidak dapat mengembang.
  • Polmerisasi, protein dapat terpecah atau terurai menjadi bentuk yang lebih sederhana lagi. Ini dapat terjadi jika protein beraksi dengan basa, asam ataupun enzim. Contohnya dalam proses pemasakan (ripening) keju -> pemecahan protein, pembusukan pada daging (dimana dekomposisi asam lebih lanjut serta adanya perubahan yang lain).

Pengertian Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan

Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik serta sifat kimia dari berbagai komponen yang tersusun dalam bahan makanan nabati maupun hewani, termasuk mempelajari nilai gizi dari bahan makanan tersebut.

Sifat-sifat fisik tersebut memiliki hubungan dengan segi produksi dan perlakuan sebelum serta sesudah panen seperti ketika melakukan penyimpanan, pengawetan, pengolahan, distribusi, pemasaran sampai ke pengguna (konsumen) tanpa melupakan hubungannya dengan keamanan / kesehatan dari para pengguna.

Sehingga nantinya pengetahuan mengenai bahan pangan (makanan), hasil olahan dapat diperbaiki mutunya atau dapat dipertahankan.

Pada dasarnya bahan makanan tersusun oleh tiga macam komponen yaitu karbohidrat, protein, lemak dan turunannya. Sedangkan komponen sisanya hanya sebagian kecil dari berbagai macam zat organik seperti enzim, oksidan, zat penyebab asam, antioksidan serta pigmen dan zat penyebab bau (flavor), rasa dan air.

Pada setiap bahan makanan komponen-komponen tersebut sangatlah bervariasi jumlahnya, sehingga nantinya akan membentuk tekstur, struktur, bau, rasa, kandungan gizi dan warna yang berbeda.

Pengertian Tumbuhan Venus (Insektivora Flytrap)

Tumbuhan Venus atau The Venus Flytrap seperti adalah tanaman yang mendapatkan nutrisinya dengan menangkap serangga. Perlu diketahui bahwa serangga hanya dimanfaatkan tumbuhan venus untuk memenuhi nutrisi dan bukan untuk memenuhi energi.

Apa yang dimaksud dengan tumbuhan venus?

Tumbuhan Venus adalah tumbuhan yg memiliki sistem perangkap untuk menjebak, menangkap dan memakan serangga yang hinggap di tubuhnya.

Seperti yang telah kita ketahui, tanaman memerlukan zat hara disamping air untuk proses fotosintesis sebagai media pembentukan energi, lebih tepatnya tumbuhan memerlukan unsur-unsur seperti nitrogen, fosfor, dan karbon sebagai bahan baku proses fotosintesis.

Pada umumnya beberapa tumbuhan mendapatkan bahan-bahan tersebut dari tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh menggunakan proses kapilarisasi di akarnya, akan tetapi tumbuhan Flytrap ini biasanya tumbuh di daerah yang tanahnya minim akan kandungan bahan anorganik dan mineral lainnya. Oleh karena itu Tumbuhan Venus Flytrap beradaptasi guna memperoleh zat hara tersebut dengan cara yang berbeda yakni dengan memangsa serangga seperti belalang, laba-laba, kumbang, jangkrik dan lain-lain.

Bagaimana cara tumbuhan venus menangkap serangga?

Tumbuhan venus Memiliki daun yang bisa tertutup dan Dibuka, Ada Perangkap di daun tersebuk mengeluarkan nektar manis yang dapat menarik serangga

Tumbuhan venus disebut juga tumbuhan pemangsa serangga dan tumbuhan Venus juga merupakan salah satu jenis tumbuhan yang ter Unik di dunia. Tanaman venus memiliki keahlian dalam menangkap serangga, sehingga venus juga dikategorikan tanaman insektivora.

Dengan tampilan dan aroma yang khas tumbuhan venus mampu mengecoh serangga untuk menghampirinya, banyak serangga yang hinggap di tumbuhan venus tanpa ada rasa curiga sedikitpun meski diintai oleh venus.

Sistem elektrik rumit yang terdapat pada tumbuhan Venus memiliki peranan penting dalam menangkap mangsanya, dimana tumbuhan ini mampu menutup daun-daunnya dengan gerakan yang cepat ketika serangga hinggap diantara daun yang terbuka.

Mengapa tumbuhan venus memakan serangga?

Kantung semar dan venus tumbuh di rawa-rawa yang mengandung unsur hara yang sedikit. Karena kadar nitrogen di tanah jenis ini sedikit, kantung semar dan venus bergantung pada serangga yang memiliki banyak nitrogen untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya

Daun venus bersel satu dan berbulu. Daunnya terbuka selama menunggu serangga datang. Saat serangga menyentuh bulu-bulu peka pada daun, maka kedua daun akan menutup dengan cepat. Lalu daun akan mencerna serangga dan menyerap nitrogennya.

Apa perbedaan Kantong semar dan venus flytrap?

Tumbuhan Venus
Venus adalah tumbuhan pemakan serangga atau disebut insektivora. Daun venus berengsel dan berbulu. Daun itu terbuka menunggu serangga yang datang. Saat serangga menyentuh bulu-bulu peka pada daun, kedua bagian daun akan menutup dengan cepat. Kemudian, daun akan mencerna serangga dan menyerap nitrogennya.

Kantong Semar
Kantong Semar adalah tanaman pemakan serangga atau disebut insektivora. Pada waktu tertentu, bunga kantong semar mangeluarkan bau menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik perhatian serangga. Tanaman kantong semar mempunyai cairan khusus yang ada di dalam kantong. Cairan tersebut berguna untuk mencerna serangga yang terjebak. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantong semar beradaptasi untuk memperoleh makanan.

Ciri-ciri tumbuhan venus – Tumbuhan yang memiliki nama latin Dioneae muscipula ini mempunyai bentuk daun mirip dengan buku yang terbuka, bagian dalam dari tumbuhan venus memiliki warna merah yang menawan dan hal ini mampu menarik perhatian serangga yang ada disekitarnya. Selain itu pada bagian tengah daun venus mengeluarkan kelenjar / cairan dan bau sedap yang membuat serangga semakin penasaran untuk menghinggapinya.

Ketika serangga hinggap diantara permukaan daun maka sistem sensor pada tumbuhan venus akan mengaktifkan sistem elektrik rumit sehingga daun tersebut akan menutup rapat-rapat, gerakan serangga yang ingin membebaskan diri dari dalam daun tersebut menjadikan daun semakin mengapit erat. Tak jarang serangga yang tak bisa lolos dari jeratan tumbuhan venus.