Tag Archives: Gerakan Blitar Menanam

Gotong Royong Membangun Lingkungan Kabupaten Blitar Sisi Timur Lewat Selorejo Nandur

BLITARKAB. Yayasan Caping Gunung lewat Komunitas Sahabat Menanam bersama Komunitas Pemuda Kreatif (KPK) Kecamatan Selorejo menyelenggarakan Ngopi Bareng sebagai wujud implementasi Program Gotong Royong Membangun Lingkungan dan dilanjutkan dengan penanaman simbolis Pohon Adopsi Tabebuya Pink pada Rabu (27/02/2019). Acara ini bersamaan dengan tasyakuran Kecamatan Selorejo yang ke 26.

Selain perwakilan dari sepuluh (10) Kepala Desa dan aparat terkait di lingkungan Kecamatan Selorejo, ada tiga Dinas yang juga turut hadir, yaitu Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dispasbudpora) Dinas Lingkungan Hidup (DLH), juga Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Blitar.

Dolis Setiawan, selaku perwakilan dari komunitas Sahabat Menanam mengatakan bahwa Selorejo merupakan wajah Blitar timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Untuk itu bersama Komunitas Pemuda Kreatif (KPK) Kecamatan Selorejo berinisiatif mengajak masyarakat Blitar bergotong royong mempercantik halaman depan rumah Blitar dengan menanam pohon Tabebuya pink supaya Blitar bisa benar-benar AMAZING sesuai dengan taglinenya Amazing Blitar.

Dolis juga menjelaskan tentang tujuan mengundang ketiga OPD itu adalah adanya euforia Pariwisata semakin luar biasa, sehingga pendampingan DLH menjadi penting agar pariwisata yang sudah ada dapat tetap menjaga ekosistem lingkungan yang ada juga didukung dengan kampanye menanam ke masyarakat lewat Dinas Kominfo.

Pemberian cindera mata oleh DLH kepada Yayasan Caping

“Misalkan jam kunjung masyarakat di dua pantai yang berbeda. Pantai dengan jam kunjung yang lebih lama berarti membuka peluang untuk meningkatkan ekonomi di sekitar pantai tersebut. Berbeda dengan pantai yang memiliki jam kunjungan lebih pendek. Maka dari itu kami merangkul DLH dan Pariwisata agar wisata dan kelestarian lingkungan tetap berjalan beriringan,” tutur Dolis Setiawan yang pernah mendapatkan penghargaan Pemuda Pelopor Bidang SDA, Lingkungan dan Pariwisata tahun 2018 oleh Kemenpora.

Dalam sambutannya, Kepala DLH Krisna Triamanto mendukung penuh tentang gerakan sahabat menanam yang ada di Selorejo. Gerakan menanam ini dinamakan dengan Selorejo Nandur.

“Selorejo Nandur memiliki dua pengertian, sempit dan luas. Untuk pengertian sempitnya, nandur artinya kita membuat lubang, menanam benih, dan memanennya. Sedangkan dalam arti luas adalah nandur pengertian ke masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan sekitar,” terang Dolis.

Krisna Triatmanto mengatakan, “Untuk desa yang ingin mengikuti kegiatan seperti ini, DLH memiliki program Desa Berseri (Bersih, Sehat, dan Lestari). Jika berkehendak, bisa menghubungi DLH dan kami akan mengirim petugas untuk mendampingi Desa terkait.”

Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Eko Susanto menjelaskan bahwa pihaknya selain akan menyiapkan aplikasi tentang gerakan menanam, juga akan terus membangun opini positif yang berkaitan dengan kampanye menanam ke generasi muda atau milenial.

Pemotongan tumpeng oleh Camat Selorejo

“Media sosial memiliki pengaruh besar terhadap kecenderungan anak milenial. Bila kita sebagai orang tua bisa mengarahkan mereka ke hal yang positif, maka menanam bisa menjadi sebuah life style,” terang Eko Susanto di akhir sambutan.

Kegiatan ini diakhiri dengan pemotongan tumpeng oleh camat dari Kecamatan Selorejo, pemberian cindera mata oleh DLH kemudian penanaman simbolis pohon Tabebuya pink di halaman kantor kecamatan Selorejo untuk Selorejo Nandur. /NA- Diskominfo/