Tag Archives: Kelistrikan

Pengenalan Singkat Tentang Arus Listrik

Didalam listrik statis telah diketahui bersama bahwa elektron membawa muatan listrik negatif. Elektron tersebut memiliki sifat mudah berpindah-pindah dalam penghantar (konduktor). Disamping itu, elektron juga berpindah dari tempat yang memiliki potensial rendah menuju ke tempat potensial tinggi.

Namun berbeda dengan proton, proton adalah muatan listrik positif yang tidak dapat bergerak bebas karena terikat pada inti atom dan jika memungkinkan proton untuk bergerak, maka proton akan bergerak dari potensial tinggi menuju ke potensial rendah.

Arus listrik merupakan hasil dari pergerakan elektron, walaupun arus listrik disebabkan oleh elektron, namun arah arus listrik berlawanan dengan arah gerak elektron, yang mana arus listrik akan bergerak dari potensial tinggi menuju potensial rendah.

Sumber tegangan listrik
Beberapa alat yang mampu menghasilkan arus listrik (beda potensial) disebut sebagai sumber tegangan listrik, adapun beberapa alat yang menjadi sumber tegangan listrik adalah:

  • Dinamo (generator)
  • Stop kontak
  • Aki
  • Baterai

Beberapa alat tersebut merupakan alat yang dapat menjaga supaya potensial pada ujung kawat yang satu selalu lebih tinggi daripada potensial yang ada pada ujung kawat lainnya, sehingga muatan listrik tetap mengalir.

Sumber tegangan listrik selalu menghasilkan energi listrik, energi ini selalu tergantung pada banyaknya muatan listrik yang berpindah. Semakin banyak muatan listrik yang mengalir, maka semakin banyak pula energi listrik yang dihasilkan dari sumber tegangan listrik.

Sifat Kelistrikan Bahan Konduktor

(Sifat Kelistrikan Bahan Konduktor) – Konduktor adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. Pada konduktor yang baik, jumlah elektron-elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang mempunyai energi cukup besar (terletak pada lintasan yang paling luar) adalah banyakdan bebas bergerak, misalkan pada bahan tembaga, setiap atom tembaga menyumbangkan 1 elektron bebas.

Tembaga sebagai zat yang memiliki nomor atom 29, mempunyai satu elektron bebas pada kulit terluarnya.elektron ini yang bertugas untuk menghantarkan listrik ketika penghantar tersebut diberi tegangan

Konduktor dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Konduktor adalah bahan yang sangat baik kemampuannya dalam menghantarkan listrik, hampir seluruh logam logam adalah konduktor.

Contoh konduktor diantaranya adalah emas, perak, tembaga, alumunium, seng, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin membesar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan

Pengertian Listrik Dinamis dan Rangkaian Listrik

(Pengertian Listrik Dinamis dan Rangkaian Listrik) – Listrik dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik adalah coulumb dan satuan waktu adalah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang sama dengan kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.

Sementara itu, pada rangkaian seri, kuat arus tetap sama di setiap ujung-ujung hambatan. Sebaliknya, tegangan berbeda pada hambatan. Pada rangkaian seri, tegangan sangat bergantung pada hambatan. Akan tetapi, pada rangkaian bercabang tegangan tidak berpengaruh pada hambatan. Semua itu telah dikemukakan dalam hukum Kirchoff yang berbunyi “jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar”.

Berdasarkan hukum Ohm, dapat disimpulkan bahwa cara mengukur tegangan listrik adalah kuat arus dikali hambatan. Hambatan nilainya selalu sama karena tegangan sebanding dengan kuat arus. Tegangan memiliki satuan volt (V) dan kuat arus adalah ampere (A), serta hambatan adalah ohm.

Hukum Ohm
Aliran arus listrik dalam suatu rangkaian tidak berakhir pada alat listrik, tapi melingkar kernbali ke sumber arus. Pada dasarnya, alat listrik bersifat menghambat alus listrik. Hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan, dapat diibaratkan seperti air yang mengalir pada suatu saluran.

Orang yang pertama kali meneliti hubungan antara arus listrik, tegangan, dan hambatan adalah Georg Simon Ohm (1787-1854). Dia adalah seorang ahli fisika Jerman. Hubungan tersebut lebih dikenal dengan sebutan hukum Ohm.

Setiap arus yang mengalir melalui suatu penghantar selalu mengalami hambatan. Hambatan listrik dilambangkan dengan R, beda potensial V, dan kuat arus I. Jadi, hubungan antara R, V, dan I, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. V=I.R

Misalnya, jika nilai hambatan 1 ohm dan tegangan 1 volt di antara kedua ujungnya mampu mengalirkan arus listrik sebesar 1 ampere melalui konduktor tersebut. Komponen yang khusus dibuat untuk menghambat arus listrik disebut resistor (pengharnbat). Sebuah resistor dapat dibuat agar memiliki nilai hambatan tertentu. Jika dipasang pada rangkaian sederhana, resistor berfungsi untuk mengurangi kuat arus.

Hambatan Kawat Penghantar
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensialnya. Beda potensial hanya bisa mengubah kuat arus yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat panjang, kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena diperlukan energi yang sangat besar untuk mengalirkan arus listrik pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu dikatakan tegangan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar pula penurunan tegangan listrik.

Hukum Kirchoff
Arus listrik yang melalui suatu penghantar dapat dipandang sebagai aliran air sungai. Jika sungai tidak bercabang, jumlah air di setiap tempat pada sungai tersebut sama. Demikian halnya dengan arus listrik. Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. Pernyataan itu sering dikenal sebagai hukum I Kirchhoff karena dikemukakanpertama kali oleh Kirchhoff.

Rangkaian Listrik. Rangkaian listrik adalah rangkaian alat-alat listrik yang terhubung dan teraliri dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian listrik terbagi menjadi beberapa model. berikut ini macam rangkaian listrik. Rangkaian listrik berdasarkan terbuka atau tertutupnya rangkaian listrik, yaitu: rangkaian terbuka adalah rangkaian yang memiliki ujung sehingga arus tidak dapat mengalir dan rangkaian tertutup adalah rangkaian yang tidak memiliki ujung sehingga arus dapat mengalir.

Rangkaian listrik berdasarkan cabangnya, yaitu: rangkaian seri (berurutan); dan rangkaian paralel (bercabang).

Pengertian Arus Listrik dan Satuannya

(Pengertian Arus Listrik dan Satuannya) – Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik pada suatu rangkaian tertutup. Dari konversi yang ada arus listrik digunakan arah seperti aliran muatan positif (kebalikan aliran elektron). Dalam bahasa yang lain arus listrik dapat timbul karena adanya beda potensial pada dua titik dan arahnya dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah.

Besarnya arus listrik dinamakan kuat arus listrik dan didefinisikan sebagai banyaknya muatan positif yang melalui suatu titik tiap satu satuan waktu.

Arus listrik terdapat satuan kuat arus listrik, yang mana kuat arus listrik adalah selang waktu ampere dan disingkat A, penggunaan satuan kuat arus listrik merupakan salah satu bentuk untuk mengenang ilmuwan fisika yang bernama Andre M. Ampere (1775-1836).  Kuat arus listrik dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan amperemeter.